Pantun Muda Mudi

Posted on

Pantun Muda Mudi – Dunia asmara memang selalu dipenuhi oleh hal-hal berbau keromantisan. Masa-masa remaja memang digadang sebagai masa paling indah, banyak kesan dan kenangan serta sudah dilupakan. Pacaran, itulah nama yang kita kenal selama ini.

Bagi sepasang kekasih yang tengah terbuai dalam perihal asmara, hari-hari akan dihiasi dengan perkara cinta, rindu dan khayalan. Banyak cara yang bisa dilakukan dalam mengimplementasikannya, salah satunya ialah melalui beberapa koleksi Pantun Muda mudi di bawah ini.

Sederhananya, Pengertian Pantun Muda Mudi adalah sederet sajak romantis, rayuan gombal dan tema asmara lainnya, yang diungkapkan seseorang kepada pujaan hatinya. Dengan adanya Pantun Cinta ini, maka akan bisa mencairkan suasana saat itu.

Selain itu, Pantun Muda-Mudi ini juga bisa menambah rasa cinta dan sayang, jika disampaikan dengan tulus, penuh kasih dan kesan indah. Sehingga, memungkinkan jalinan cinta kedua pasangan bisa lebih erat dan akur.

Oke, kalau begitu langsung saja simak, beberapa Koleksi Pantun Muda Mudi di bawah ini dari Senipedia. Silakan ungkapkan kepada orang yang kamu sayangi, semoga bisa bermanfaat dan menjadi referensi utama buatmu. Check this out…

Pantun Muda Mudi Cinta

Siapapun pasti akan merasakan masa-masa indah yang kita kenal dengan nama Pubertas. Masa ini memang identik dengan dunia percintaan, yang didalamnya akan hadir rasa rindu, khayalan, sedih, galau dan lainnya, kadang bercampur aduk menjadi satu.

Namun jika saat ini kamu sedang berada pada tahap ‘berbunga-bunga’, menjalin hubungan kasih yang indah dengan seseorang dan belum merasakan apa itu sakit hati, beberapa Pantun Anak Muda tentang Cinta di bawah ini sangat cocok diungkapkan :

Sarapan pagi dengan roti,
Cemilannya dengan rengginang,
Di dalam hati abang ini,
Hanya ada adik seorang.


Makan nasgor campur acar,
Minumnya es kelapa muda,
Cinta yang ada begitu besar,
Tak terkira oleh logika.


Bangun pagi di hari selasa,
Mencari kayu ke tengah hutan,
Kaulah perempuan satu-satunya,
Diluar keluarga yang aku dambakan.


Ada hujan setelah pelangi,
Langit cerah berwarna biru,
Rasa cinta dan sayang ini,
Akan abadi hanya untukmu.


Pulang sekolah mandi hujan,
Seluruh badan jadi basah,
Meski takdir ada di tangan Tuhan,
Namun perjuanganku takkan goyah.


Kalau tuan ke Bukittinggi,
Jangan lupa naik kuda bendi,
Siang terbayang malam termimpi,
Hanya adik yang selalu di hati.


Di bawah pohon anak gembala,
Sambil bermain layang-layangan,
Jangan cemas wahai adinda,
Cinta hanya hanya untukmu seorang.


Ke sekolah naik sepeda,
Jangan lupa membawa buku,
Mencoba setia dengan satu wanita,
Yaitu padamu bidadari nyataku.


Jika tuan pergi ke Jakarta,
Singgahlah sejenak di Kota Tua,
Kala lelah sepulang bekerja,
Hanya senyumanmu pengobat lara.


Eropa disebut benua biru,
Di Belanda banyak kincir angin,
Adik sayang janganlah ragu,
Cinta abang tidaklah main-main.


Pantun Muda Mudi Gombal

Pantun Muda Mudi Gombal

Manusia secara kodratnya memang suka dipuji, terutana kaum wanita. Mereka akan mudah terbawa suasana kerika dituturkan kata-kata yang bersifat menyanjung, yang kita kenal dengan sebutan Gombal. Meski banyak yang menganggap tidak baik, namun tetap ampuh jika diungkapkan dengan tulus.

Nah, di bawah ini adalah Kumpulan Pantun Muda Mudi Gombalan yang pastinya bikin pasangan kamu tersanjung, bahkan klepek-klepek. Yang penting, jangan terlalu berlebihan (over-action). Berikut, beberapa koleksinya untuk kamu semua :

Di dasar laut ada terumbu karang,
Banyak ikan sapu-sapu,
Kenapa purnama kurang terang?
Karena cahayanya pindah ke matamu.


Suara biduan sangatlah merdu,
Dia menyanyikan beberapa lagu,
Buatkan saja kopi pahit untukku,
Manis wajahmu hilangkan pahit itu.


Pak Haji rajin bersedekah,
Anaknya tiga istrinya satu,
Makan tak kenyang, tidur susah,
Jika sehari tak mendengar kabarmu.


Melihat pekerja menbuat aspal,
Ditengah panas mentari membara,
Walau aku terkesan menggombal,
Percayalah, ini semua bukan dusta.


Seniman punya banyak karya,
Seni lukis dan juga ukir,
Kau akan dipanggil mama,
Setelah nanti anak kita lahir.


Ayam berkokok di atas atap,
Tandanya pagi sudah menjamu,
Luasnya samudera yang kau tatap,
Tak lebih luas dari cintaku padamu.


Mati lampu menjadi kelam,
Adik belajar di dalam bilik,
Lelah bekerja siang dan malam,
Lihat senyummu, semangatpun balik.


Pergi berobat ke tukang urut,
Sebelum diurut buka sepatu,
Meskipun kau sedikit gendut,
Tapi tetap muat dihatiku.


Jika tuan ke Jakarta,
Singgahlah sejenak di kota tua,
Beribu-ribu gadis di dunia,
Hanya kau yang aku cinta.


Langit cerah putih awannya,
Jika mendung jadilah kelabu,
Bagi dunia, kau wanita biasa,
Namun bagiku, kaulah dunia itu.


Pantun Kangen Pacar

Pantun Muda Mudi Lucu

Dalam hubungan asmara, jika setiap keadaan hanya diisi dengan hal-hal yang serius dan romantis saja, maka hubungan tersebut akan terkesan membosankan karena sifatnya monoton dan sangat minim hal-hal yang baru. Untuk itu perlu kiranya dicampur dengan hal yang berbau lucu.

Bukan menjadi tidak serius, tetapi humor dan hiburan juga dibutuhkan dalam memadu kasih, karena juga di gadang agar hubungan menjadi lebih harmonis. Beberapa pantun muda-mudi lucu di bawah ini, akan cocok kamu ungkapkan pada pasangan :

Timbun badan dengan pasir,
Tunggu ombak datang menerjang,
Benci tuan cuma di bibir
Dalam hati membara sayang.

*** ***

Sekarang musim kemarau panjang,
Banyak daun pohon mengering,
Kamu datang hati senang,
Tak terasa makan habis lima piring.

*** ***

Pergi berburu ke hutan rimba,
Pulangnya membawa sekarung kapas,
Kalau sudah baca pesan saya
harap segera dibalas.

*** ***

Mainan tua sangatlah antik,
Dikoleksi oleh Pak Guru
Banyak wanita yang cantik,
Hanya kamu yang suka padaku.

*** ***

Bangun pagi langsung sarapan,
Turunkan kucing dari dahan,
Kamu biasa saja ciptaan Tuhan,
Mereka cantik ciptaan oplosan.

*** ***

Cuaca malam sangat dingin,
Lampu mati nyalakan lilin,
Katanya tidak suka dibohongin,
Tapi kok suka digombalin?

*** ***

Di pantai banyak pasir,
Mengendap ketika turun hujan,
Gadis cantik banyak yang naksir,
Mau dilamar eh hamil duluan.

*** ***

Bangun pagi di hari Selasa,
Untuk pergi memanen semangka,
Maksud hati meminang anaknya,
Eh yang dapat malah emaknya.

*** ***

Di taman banyak badut,
Menghibur anak-anak yang menangis,
Jangan sampai kamu gendut,
Nanti beras cepat habis.

*** ***

Pulang sekolah membaca komik,
Komik dibeli di Jepara,
Kamu memang wanita cantik,
Meski hanya dimataku saja.

*** ***

Pantun Lucu buat Mantan

Pantun Muda Mudi Jomblo

Pantun Muda Mudi Jomblo

Banya yang bilang, menjadi jomblo adalah pilihan. Memang benar, tapi tidak sedikit pula yang jomblo karena disebabkan sulitnya mendekati lawan jenis, bisa jadi karena pemalu, tidak terbiasa, menjaga diri maupun penampilan kurang menarik.

Namun meskipun begitu, semua kembali pada diri masing-masing, meskipun pada akhirnya, si jomblo kerap menjadi bulan-bulanan dan candaan dari teman tongkrongan, sekelas maupun orang sekitar. Berikut, beberapa Pantun Jomblo muda mudi buat kamu :

Bangun pagi langsung sarapan,
Sarapannya dengan goreng kentang,
Enaknya jadi jomblo sendirian,
Ke sana ke sini tiada yang melarang.


Dua tiga anak nelayan,
Menuju laut mencari ikan,
Gaji besar tidak ada kebutuhan,
Begini nasib jomblo jutawan. 


Binaragawan badannya kekar,
Besar paha dan otot lengan,
Lihat pasangan yang bertengkar,
Jadi jomblo penuh kesyukuran.


Siang hari makan jambu,
Jambu dilempar dengan batu,
Aku jomblo dari dulu,
Walau jomblo banyak yang mau.


Siap-siap berangkat sekolah,
Bawa sarapan beserta sendok,
Malam minggunya hanya di rumah,
Cuma ngobrol sama tembok.


Beli palu dan juga paku,
Mengolah kayu menjadi kursi,
Jomblo bukan selalu gak laku,
Tapi itu prinsip diri.


Jalan-jalan ke Pulau Jawa,
Rumah paman di Surabaya,
Jika pacaran membawa derita,
Mendingan aku jomblo saja.


Semakin dekat ke hari raya,
Banyak toko membuat promo,
Malam apapun tetaplah sama,
Sama dimata orang jomblo.


Isi bantal dari kapas,
Kapas dibeli dari Palangkaraya,
Jadilah Jomblo yang berkualitas,
Tidak murahan dalam menerima.


Pergi berburu ke dalam hutan,
Bertemu kancil dan rusa,
Buat apa status pacaran,
Jika tidak merasa bahagia.


Melihat bibi sedang membatik,
Batik adalah seni rupa,
Pacaran itu tidaklah baik,
Mending langsung nikah saja.


Pantun Malam Minggu

Pantun Remaja Sedih

Dunia asmara memang menghasilkan banyak sekali rasa yang berbeda, salah satunya ialah galau / sedih. Bagaimana tidak, rasa kecewa sangat mudah datang bagi mereka yang sedang dilanda cinta yang besar, terutama ketika tiba-tiba ditinggal oleh orang yang ia sayang.

Nah, beberapa Pantun Muda Mudi Sedih / Galau di bawah ini bisa menjadi referensi utama bagi kamu, untuk kemudian diungkapkan, baik di media sosiap maupun sebagai ratapan sendiri dan juga penyemangat :

Senja hilang malam menepi,
Nyalakan lilin terangi diri,
Tak kusangka jadinya begini,
Cinta suciku kau khianati.

Hari tiba menggiring mentari,
Pelangi datang gelap berlalu,
Kalau tau akhirnya begini,
Baik tak kukenal dirimu dulu.

Alas bantal berwarna biru,
Isilah ia dengan kapas,
Inilah akhir nasib cintaku,
Ditinggal tanpa alasan yang jelas.

Sarapan pagi dengan mentega,
Setelah itu mencuci celana,
Mengapa kau begitu tega,
Tinggalkan aku sendirian di sini.

Bibir merah sungguh merona,
Memakai gaun berwarna biru,
Pergilah kasih bersama dia,
Semoga kau bahagia lepas dariku.

Bangun pagi di hari selasa,
Menyapu halaman dengan bersih,
Kalau bukan karena cinta,
Tak mungkin sampai aku bersedih.

Pergi ke hutan pakailah sepatu,
Agar kaki tidak terluka,
Meski kau pergi meninggalkanku,
Aku masih punya harapan bahagia.

Dari siang listrik tak nyala,
Lampu serap sudah meredup,
Lepas darimu bukanlah bencana,
Aku tetap kuat menjalani hidup.

Sungguh keras suara gemuruh,
Menyambar pohon hangus daunnya,
Tak apa kau pergi jauh,
Masa depan menunggu di sana.

Pergi ke sungai naik sepeda,
Sungai tenang jernih airnya,
Semoga kelak kau bahagia,
Bersama orang lain di luar sana.

Pantun Sedih

Penutup

Demikianlah, ulasan singkat kali ini mengenai Pantun Muda Mudi Gombal, cinta, jomblo dan sedih. Semoga Kumpulan Pantun di atas bisa bermanfaat dan menghibur. Terima kasih sudah berkunjung dan jangan lupa baca artikel lainnya. (Ref).