Contoh Teks Diskusi

Posted on

Berdiskusi tentang sebuah isu terhangat tentu menjadi aktivitas yang seru. Pasalnya, dengan berdiskusi kamu bisa bertukar pikiran dan tentu saja bisa menyampaikan pendapat secara gamblang. Berdiskusi secara langsung mungkin sudah biasa, namun bagaimana jika materi diskusi harus dituang dalam tulisan? Agar kamu bisa belajar, yuk simak contoh teks diskusi berikut ini.

Contoh Teks Diskusi Tentang Sampah

Contoh-Teks-Diskusi-Tentang-Sampah

Sampah, mendengar namanya sudah sangat mengganggu. Apalagi melihatnya? Sudah pasti semua orang menolak. Sampah akan terus menggunung setiap harinya, dan semakin menimbulkan banyak masalah. Dengan demikian, sudah saatnya kita semua bergerak untuk mengatasi masalah sampah. Salah satu solusinya adalah dengan membakar sampah, agar jumlahnya bisa dikurangi.

Pembakaran sampah dirasa cukup efektif, karena hanya dengan satu tindakan dapat mengurangi volume sampah secara signifikan. Selain hemat biaya, tindakan ini juga hemat waktu. Memang rasanya masuk akal juga sih, mengingat setiap rumah selalu menghasilkan sampah setiap harinya. Jika setiap rumah rata-rata menghasilkan 2 kg sampah, lalu ada berapa banyak ton sampah dari seluruh wilayah?

Namun rupanya tidak semua orang setuju dengan ide ini. Sebagian orang tidak setuju, khususnya mereka yang menamakan diri sebagai aktivis pecinta alam. Menurut pendapat mereka, pembakaran sampah dapat menimbulkan masalah yang jauh lebih besar. Misalnya, asap pembakaran sampah dapat memperburuk kualitas udara, bahkan bisa “melukai” lapisan ozon.

Kualitas udara yang buruk tentu juga berdampak pada kesehatan manusia. Bayangkan, jika udara yang kita hirup sangat kotor, maka paru-paru kita jelas akan mengalami gangguan pernafasan. Para aktivis pecinta alam ini lebih setuju jika sampah didaur ulang, misalnya menjadi pupuk kompos untuk sampah organik, dan berbagai kerajinan untuk sampah non organik.

Contoh Teks Diskusi Tentang Banjir

Contoh-Teks-Diskusi-Tentang-Banjir-1.jpg

Banjir sudah menjadi “tamu” rutin bagi sebagian wilayah Indonesia. Masalah banjir selalu menjadi trending topic saat Indonesia mulai memasuki musim penghujan. Namun ironisnya, sampai detik ini, banjir belum bisa diatasi sepenuhnya. Sebagian orang berpendapat bahwa, banjir disebabkan oleh manusia sendiri. Sebut saja membuang sampah sembarangan, kebiasaan buruk itulah yang justru “mengundang” banjir.

Teori klasik antara sampah dan banjir adalah, sampah akan menyumbat aliran sungai sehingga air hujan tidak dapat ditampung secara optimal. Hasilnya, air meluap ke pemukiman penduduk alias banjir. Semua orang sudah hafal teori ini, bahkan anak TK sekalipun. Meski hampir semua orang meng-iya-kan, namun nyatanya sampah tetap ada di aliran sungai.

Di samping itu, tetap ada golongan yang memiliki pendapat lain. Mereka beranggapan bahwa banjir bukan semata-mata disebabkan oleh sampah yang menyumbat aliran sungai. Faktor utama penyebab banjir adalah, dataran rendah. Padahal, hampir sebagian besar wilayah Indonesia merupakan dataran rendah dan dekat dengan wilayah pantai.

Menurut mereka, inilah jawaban yang paling tepat mengapa banjir selalu datang. Ya, sekali lagi karena datarannya rendah, faktor ini sangat sulit diatasi. Coba tunjukkan, kira-kira siapa yang mampu menyulap sebuah wilayah (dataran rendah) menjadi dataran tinggi? Kalaupun bisa, mungkin itu hanya sebatas wilayah untuk hunian komersial seperti hotel, apartemen, mall, bukan untuk rumah penduduk.

Contoh Teks Diskusi Tentang Pendidikan

Contoh-Teks-Diskusi-Tentang-Pendidikan

Sektor pendidikan di Indonesia selalu menjadi topik yang paling menarik untuk dibahas. Semua tahu bahwa wilayah Indonesia terbagi-bagi menjadi banyak pulau. Hal ini tentu saja dapat berpengaruh pada tingkat SDM masing-masing penduduknya. Ada yang menganggap bahwa pendidikan di Indonesia sudah sangat baik, namun ada juga yang berkata bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat buruk.

Bagi mereka yang pro, hal ini memang sudah bisa dibuktikan. Lihat saja Jakarta dan sekitarnya, sudah banyak sekolah-sekolah yang bermutu tinggi, mulai dari tingkat PAUD hingga Universitas. Disana juga banyak orang-orang cerdas dan berprestasi. Benar, semua kondisi ini memang nyata adanya. Sekali lagi, itu baru di Jakarta dan sekitarnya.

Sebagian orang justru berpendapat sebaliknya. Pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata layak. Dari sudut pandang mereka, masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan sebagaimana mestinya. Mereka adalah anak-anak dari keluarga miskin, jangankan untuk sekolah, untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan.

Kenyataan pahit ini masih bisa ditemukan secara merata di wilayah Indonesia. Hal ini menjadi bukti bahwa pendidikan di Indonesia masih belum merata. Kualitas terbaiknya hanya ada di kota besar saja, namun bagi mereka yang “dibawah”, rasanya masih harus diberi jempol terbalik. Pemerintah harus lebih serius menangani hal ini agar kualitas pendidikan bisa dirasakan secara merata di seluruh penjuru Indonesia.

Contoh Teks Diskusi Tentang Sosial Media

Contoh-Teks-Diskusi-Tentang-media-sosial

Punya Facebook dan Instagram? Pasti semua akan menjawab “punya”. Bukan rahasia lagi, saat ini semua orang pasti memiliki akun sosial media. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang yang sudah berusia lanjut. Kira-kira, ini merupakan hal yang positif atau negatif ya? Jawabannya tentu relatif, tergantung dari sudut pandang manakah yang dilihat.

Bagi yang pro atau menganggap hal ini adalah positif, mereka umumnya melihat dari banyaknya manfaat yang diperoleh dari sosial media. Misalnya, menambah wawasan, pertemanan, mengasah kreativitas, dan sebagainya. Ya, ternyata memang benar sih, sosial media telah menjadi wadah karya dari setiap orang. Tidak hanya itu, sosial media bahkan bisa menjadi media promosi yang cukup efektif bagi para olshop.

Di sisi lain, nyatanya sosial media juga memberikan dampak yang buruk. Hal ini diungkapkan oleh sebagian orang yang kurang setuju dengan eksistensi sosial media. Menurut mereka, sosial media dapat menimbulkan berbagai masalah. Misalnya, orang menjadi “anti sosial”. Coba bandingkan anak-anak jaman dulu dengan anak jaman sekarang, anak jaman dulu bermain dan bersosialisasi di lapangan.

Sedangkan anak jaman sekarang, duduk tenang sambil menatap ponsel tanpa peduli orang-orang disekitarnya. Nyatanya, sosial media justru “menjauhkan yang sudah dekat”. Sekarang sudah jarang orang saling berkunjung, yang ada mereka hanya menyapa lewat chat atau video call saja. Tidak hanya itu, masalah lainnya yang sering muncul yaitu maraknya penipuan.

Kemudahan mengakses sosial media menjadi peluang emas bagi pelaku kejahatan. Modus penipuan cukup beragam, misalnya dalam lingkup jual beli, donasi, bahkan penipuan yang berujung penculikan. Tentu kita semua tahu, banyak berita tentang gadis yang “ketemuan” dengan kenalannya di sosial media, namun ternyata diculik atau bahkan dibunuh. Miris sekali bukan?

Berdasarkan dampak buruk inilah, maka sebagian orang menyimpulkan bahwa sosial media sama sekali tidak memberi manfaat sedikitpun. Menurut mereka, hidup akan lebih indah dan tenang tanpa adanya sosial media. Seperti kehidupan jaman dulu, meski teknologi belum canggih tapi ikatan sosialnya begitu erat.

Contoh teks diskusi diatas hanya membahas isu atau topik yang sifatnya general. Kamu juga bisa kok menulis teks diskusi sendiri dengan topik yang lebih spesifik. Berdiskusi itu asik, kamu bisa membuka pikiran dengan bertukar pendapat dengan teman. Asal jangan terlalu berambisi untuk dianggap paling benar ya, karena diskusi bukan pertandingan yang mencari kemenangan.

Baca Juga: